Apa itu man in the middle
Man in the Middle (MITM) adalah serangan keamanan komputer di mana seorang penyerang dapat memata-matai atau bahkan memanipulasi komunikasi antara dua pihak yang tidak curiga dengan cara menempatkan dirinya di antara kedua pihak tersebut. Penyerang dapat memperoleh akses ke informasi sensitif, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi lainnya yang ditransmisikan melalui jaringan.
BACA JUGA: beberapa jenis serangan siber atau cyber-attack yang umum terjadi
Dampak dari serangan MITM dapat sangat merugikan bagi korban, karena penyerang dapat memperoleh akses ke informasi rahasia atau bahkan mengubah informasi yang ditransmisikan antara kedua pihak. Beberapa dampak dari serangan MITM antara lain:
- Pencurian informasi:
Penyerang dapat memperoleh akses ke informasi rahasia, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit, yang ditransmisikan antara kedua pihak yang tidak curiga.
- Perubahan informasi:
Penyerang dapat mengubah informasi yang ditransmisikan antara kedua pihak, seperti mengganti nomor rekening bank atau alamat email.
- Penghentian komunikasi:
Penyerang dapat menghentikan atau memblokir komunikasi antara kedua pihak, yang dapat menyebabkan hilangnya data atau kegagalan transaksi.
Keuntungan dari serangan MITM bagi penyerang adalah bahwa hal ini dapat memberikan akses ke informasi sensitif yang dapat digunakan untuk mencuri identitas atau melakukan kegiatan kriminal lainnya.
Salah satu kelemahan serangan MITM adalah bahwa penyerang perlu memiliki akses ke jaringan yang digunakan oleh kedua pihak. Selain itu, serangan MITM dapat dicegah dengan menggunakan enkripsi data dan sertifikat digital yang sah.
BACA JUGA: beberapa jenis serangan siber atau cyber-attack yang umum terjadi
Beberapa cara untuk melindungi diri dari serangan MITM antara lain:
- Menggunakan sertifikat digital yang sah: Sertifikat digital dapat digunakan untuk memverifikasi identitas situs web atau aplikasi yang digunakan.
- Menggunakan jaringan yang aman: Menggunakan jaringan yang aman, seperti VPN, dapat membantu melindungi informasi sensitif dari serangan MITM.
- Memperbarui perangkat lunak: Memperbarui perangkat lunak dan sistem operasi secara teratur dapat membantu melindungi dari celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang MITM.
- Menjaga privasi: Menjaga privasi dapat membantu mencegah penyerang dari memperoleh informasi pribadi yang dapat digunakan untuk melakukan serangan MITM.
Dalam kesimpulannya, serangan MITM dapat sangat merugikan bagi korban, karena dapat memberikan akses ke informasi rahasia atau bahkan mengubah informasi yang ditransmisikan antara kedua pihak. Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri dari serangan MITM, seperti menggunakan sertifikat digital yang sah dan menghindari penggunaan jaringan yang tidak aman.
Teknik yang dilakukan oleh man in the middle (MITM)
adalah dengan memanipulasi atau mengintervensi komunikasi antara dua pihak yang tidak curiga dengan menempatkan dirinya di tengah-tengah komunikasi tersebut. Ada beberapa teknik yang biasa digunakan oleh penyerang dalam melakukan serangan MITM, antara lain:
- ARP Spoofing: ARP Spoofing adalah teknik di mana penyerang mengirimkan paket data yang palsu ke perangkat jaringan untuk mengubah tabel alamat jaringan. Dengan mengubah tabel alamat jaringan, penyerang dapat membuat perangkat jaringan mengirimkan data ke alamat MAC palsu yang dikendalikan oleh penyerang.
- DNS Spoofing: DNS Spoofing adalah teknik di mana penyerang mengubah atau memanipulasi resolusi nama domain agar menuju ke situs web atau server palsu yang dikendalikan oleh penyerang. Dalam teknik ini, penyerang dapat membuat situs web palsu yang terlihat seperti situs asli untuk memperoleh informasi sensitif dari pengguna.
- Hijacking SSL: SSL Hijacking adalah teknik di mana penyerang mencoba untuk membypass enkripsi SSL untuk memperoleh akses ke informasi sensitif yang ditransmisikan melalui jaringan. Penyerang dapat memanipulasi sertifikat SSL untuk memaksa koneksi ke situs palsu dan memperoleh akses ke informasi sensitif.
- Session Hijacking: Session Hijacking adalah teknik di mana penyerang mencoba untuk mencuri sesi yang dijalankan oleh pengguna saat ini. Penyerang dapat mencuri cookie atau token sesi yang digunakan oleh pengguna untuk masuk ke situs web atau aplikasi dan memanipulasi sesi tersebut.
- Wi-Fi Eavesdropping: Wi-Fi Eavesdropping adalah teknik di mana penyerang memanfaatkan jaringan Wi-Fi yang tidak aman untuk memata-matai komunikasi yang dilakukan oleh pengguna. Dalam teknik ini, penyerang dapat memperoleh akses ke informasi sensitif, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit yang ditransmisikan melalui jaringan Wi-Fi.
BACA JUGA: Apa aitu VPN kegunaan dan jenis jenis nya
Untuk melindungi diri dari serangan MITM, penting untuk menggunakan enkripsi data yang kuat dan menghindari penggunaan jaringan Wi-Fi yang tidak aman. Selain itu, menggunakan sertifikat digital yang sah, memperbarui perangkat lunak secara teratur, dan menjaga privasi juga dapat membantu mencegah serangan MITM.
TAG : MITM,SERANGAN CYBER,APA ITU MITM